Memahami Pengertian Peak Season, High Season dan Low Season

Memahami Pengertian Peak Season, High Season dan Low Season - Dalam dunia perhotelan, setiap individu harus memahami istilah peak season, high season dan low season. Terutama bagi mereka yang terjun di bidang hospitality, agen perjalanan atau sewa dan rental kendaraan. Ketiga istilah tersebut berkaitan dengan penerapan strategi hotel dalam menentukan harga jual kamar dalam setahun, untuk memaksimalkan pendapatan hotel dan juga tingkat huniannya (occupancy).

Pengertian Peak Season


Peak Season adalah periode tertentu yang di mana tingkat permintaan atas akomodasi hotel sangat tinggi. Pada waktu tersebut, jumlah wisatawan membludak disertai tingkat okupansi hotel mengalami peningkatan signifikan. Dengan perkiraan tingkat permintaan yang sangat tinggi, biasanya manajemen hotel akan menaikkan harga kamar.

Ciri-ciri Peak Season

Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri Peak Season:

Contoh Peak Season



Pengertian High Season


High Season adalah periode yang juga memiliki permintaan tinggi, khususnya akomodasi. Namun, tidak setinggi dan sepadat dengan peak season. Meskipun tidak mencapai puncak seperti peak season, pada high season tingkat junjungan wisatawan dan aktivitas pariwisata tetap lebih tinggi dari hari biasanya. Biasanya tarif akomodasi akan ada kenaikan, tapi lebih rendah dari peak season.

Ciri-ciri High Season


Contoh High Season



Pengertian Low Season


Low Season adalah suatu periode di mana permintaan atas akomodasi, transportasi dan layanan pariwisata rendah. Pada periode tersebut, biasanya harga penginapan, harga tiket dan juga layanan wisata biasanya jauh lebih murah disebabkan permintaannya sedikit.

Ciri-ciri Low Season


Contoh Low Season



Kesimpulan


Para pelaku akomodasi dan pariwisata harus memahami arti dan maksud dari istilah Peak Season, High Season dan Low Season. Selain mengetahui istilahnya, juga harus sudah bisa membaca dan memperkiraan periode-periode mana yang masuk peak season, high season atau low season. Jadi pada akhir tahun atau awal tahun berikutnya, manajemen hotel dapat segera menerapkan strategi harga berdasarkan perkiraan atau forecasting okupansi dan harga pesaing. Untuk membantu manajemen hotel dapat menerapkan strategi harga, pihak hotel dapat memanfaatkan PMS hotel atau software hotel. Dalam software hotel yang lengkap seperti HOTELMU, terdapat satu fitur yang bernama Dynamic Pricing. Anda sebagai manajer hotel dapat dengan mudah mendapatkan saran harga pada periode tertentu.